Cerita punya cerita sekarang sedang di sorot oleh netizen adalah masalah rokok elektrik (vaporizer) yang begitu marak masuk dan dimana saja anda berada pasti ada sedikit banyaknya kalangan anak muda yang memiliki rokok elektrik (vaporizer) ini.
Vaporizer ini sudah sangat banyak di konsumsi oleh masyarakat, terutama kalangan remaja yang sudah membentuk komunitas-komunitas tersendiri. Namun, rokok elektrik (vaporizer) ini tetap saja di anggap merokok dan hal tersebut bukan hanya memberikan efek yang tidak bagus bagi pemakainya atau pun orang lain, karena bersifat merugikan.
Meskipun Vaporizer dibuat menggunakan teknologi yang canggih bukan berarti tidak berbahaya untuk penggunanya tapi bagi lingkungan sekeliling juga. Menurut penelitian di Jepang, Vaporizer ini mengandung senyawa kimia berbahaya seperti FORMALDEHIDE (senyawa kimia yang sering dijumpai pada material bagunan dan cairan balsem) serta ASETALDEHIDE (senyawa yang biasanya digunakan oleh industri untuk membuat asam dan bahan kimia lainnya) dalam uap yang di keluarkan dari rokok elektrik tersebut yang memiliki dampak 10 kali lipat merangsang penyakit kanker di banding rokok biasa.
"Anda mungkin saja menyebutnya rokok elektronik, namun produk tersebut sangat jauh berbeda dengan rokok biasa," ujar Dr. Naoki dari National Institue of Public Health. Dr Naoki berencana untuk meneliti lebih lanjut mengenai bahaya rokok elektrik ini.
0 comments:
Post a Comment