Mengapa Hani Tak Mati Usai Cicipi Es Kopi Vietnam, Ini Jawaban Ahli
Boen Juwita alias Hani mencicipi minuman es Kopi Vietnam.
Namun, mengapa teman Wayan Mirna Salihin itu tidak meninggal dunia karena keracunan sianida?
Penasehat hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan menanyakan ini kepada ahli patologi
forensik dari Australia, Richard Byron Collins di sidang kasus pembunuhan Mirna di Pengadilan
Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016)
.
"Hani ikut cicipi kopi tetapi tidak mati, kenapa?" kata Otto.
Menurut Richard, ada tiga kemungkinan mengapa Hani tidak keracunan sianida.
Pertama, jumlah sianida di kopi sedikit sehingga tidak ada gejala.
Kedua, tidak ada sianida di kopi. Ketiga, korban meninggal karena alasan lain.
Namun, mengapa teman Wayan Mirna Salihin itu tidak meninggal dunia karena keracunan sianida?
Penasehat hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan menanyakan ini kepada ahli patologi
forensik dari Australia, Richard Byron Collins di sidang kasus pembunuhan Mirna di Pengadilan
Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016)
.
"Hani ikut cicipi kopi tetapi tidak mati, kenapa?" kata Otto.
Menurut Richard, ada tiga kemungkinan mengapa Hani tidak keracunan sianida.
Pertama, jumlah sianida di kopi sedikit sehingga tidak ada gejala.
Kedua, tidak ada sianida di kopi. Ketiga, korban meninggal karena alasan lain.
"Apabila ada sianida di kopi, maka mungkin jumlah sedikit
maka tidak ada gejala apapun. Tapi ada
penjelasan lain, pada waktu itu tak ada sianida di kopi. Atau yang paling penting proses alami atas penyakit itulah penyebabnya," ujar Richard.
Dia menjelaskan, penyebab kematian mendadak berkaitan dengan otak, jantung dan paru-paru.
Misalnya di dalam otak terjadi katakrofik dan epilepsi.
Untuk jantung misalnya infeksi di otot jantung dan normalitas pada koroner yaitu pembuluh darah yang masuk ke darah terjadi abnormalitas.
Sementara untuk paru-paru adalah serangan asma akut atau terjadinya bekuan darah yang masuk pada paru-paru.
"Walaupun ada sebab lain, tetapi tiga hal tadi yang paling umum. Tapi tidak diketahui karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadap organ berikut," katanya.
penjelasan lain, pada waktu itu tak ada sianida di kopi. Atau yang paling penting proses alami atas penyakit itulah penyebabnya," ujar Richard.
Dia menjelaskan, penyebab kematian mendadak berkaitan dengan otak, jantung dan paru-paru.
Misalnya di dalam otak terjadi katakrofik dan epilepsi.
Untuk jantung misalnya infeksi di otot jantung dan normalitas pada koroner yaitu pembuluh darah yang masuk ke darah terjadi abnormalitas.
Sementara untuk paru-paru adalah serangan asma akut atau terjadinya bekuan darah yang masuk pada paru-paru.
"Walaupun ada sebab lain, tetapi tiga hal tadi yang paling umum. Tapi tidak diketahui karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadap organ berikut," katanya.
0 comments:
Post a Comment